BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik
merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu
dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang
menghasilkan bunyi-bunyian.
Musik
juga merupakan bahasa yang universal yang mampu berbicara dlam berbagai bahasa,
mampu mnyuarakan isi hati para penciptanya dan mencerminkan kebudayaan dari
berbagai macam belahan dunia. Misalnya tanpa kita sadari ketika kita
mendengarkan musik yang berbahasa asing yang tidak dapat kita mengerti, meski
tanpa kita melihat artinya kebanyakan dari kita tahu bahwa musik atau lagu
tersebut mengandung makna jatuh cinta, patah hati, duka dan sebagainya,
termasuk juga musik instrumental, walaupun tanpa kata, ada aura tersendiri di
dalamnya.
Musik
juga dapat dikelompokkan sesuai dengan kemiripannya satu sama lain yang biasa
disebut dengan genre musik. Secara umum musik juga dapat dikelompokkan menurut
kegunaannya, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah besar, yaitu, musik
seni, musik populer dan musik tradisional.
Belakangan
ini musik sudah menjadi kebutuhan dari masyarakat luas. Musik juga dapat
mempengaruhi seseorang, terbukti pada trend fashion, banyak penikmat musik yang
meniru gaya berpakaian dari musisi yang mereka favoritkan. Sampai saat ini
terdapat banyak musik yang ada di masyarakat dan biasa disebut dengan musik
populer. Terdapat beberaapa genre musik dalam musik populer yang dapat ditemui
di berbagai belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima
semua orang diantaranya, pop, rock, jazz dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan diatas, maka dalam penulisan makalah ini penulis akan membahas
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari
musik populer?
2. Apa saja genre musik
yang terdapat pada musik populer?
3. Bagaimana sejarah dari
setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia?
4. Bagaimana sejarah dari
setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia?
5. Bagaimana perkembangan
dan salah satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer
di dunia?
6. Bagaimana perkembangan
dan salah satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan permasalahan yang telah
dikemukakan diatas, penulis bertujuan melakukan suatu penelitian, pengkajian
dan pembahasan tentang :
1. Pengertian dari musik
populer.
2. Genre musik yang terdapat
pada musik populer.
3. Sejarah dari setiap
genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia.
4. Sejarah dari setiap
genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia.
5. Perkembangan dan salah
satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia.
6. Perkembangan dan salah
satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Musik Populer
Musik
Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat
awam. Musik jenis ini juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman
pada saat ini, sehingga sesuai dengan di telinga kebanyakan orang.
Musik
populer merujuk kepada salah satu dari sejumlah genre musik yang memiliki daya
tarik yang luas dan biasanya didistribusikan ke khalayak yang besar melalui
industri musik. Ini berlawanan dengan baik seni musik dan musik tradisional,
yang biasanya disebarluaskan secara akademis atau secara oral lebih kecil,
penonton lokal. Meskipun musik populer kadang-kadang dikenal sebagai musik pop,
dua istilah yang tidak dapat dipertukarkan. Musik populer adalah istilah umum
untuk musik dari segala usia yang menarik bagi selera populer, sedangkan musik
pop biasanya mengacu pada genre musik yang lebih spesifik.
Beberapa
genre musik yang termasuk musik populer diantaranya adalah pop, rock, jazz dan
sebagainya.
B. Genre musik yang
terdapat pada musik populer
Genre
musik merupakan pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain.
Dibawah ini ada beberapa genre musik yang terdapat pada musik populer,
diantaranya :
1. Musik Pop
Musik pop istilah
awalnya berasal dari singkatan “populer”, adalah sebuah genre musik dari musik
populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal dari rock
and roll. Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara
bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (dan
dapat termasuk gaya apapun), sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang
mengandung kualitas daya tarik masa.
Musik ini memiliki ciri,
dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan
gitar bass. Biasanya, para musisinya juga menambah daya tarik dan penghayatan
pendengar atau penikmatnya. Musik pop ini juga dapat dibedakan menjadi musik
pop anak-anak dan musik pop dewasa.
Alat-alat musik yang
biasanya digunakan biasanya :
a. Gitar Listrik
b. Bass Guitar
c. Drums
d. Keyboard
e. Gitar Akustik
f. Piano
g. dll.
2. Musik Rock
Musik rock atau musik
cadas adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, music country
dari tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock
juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk
music), jazz dan musik klasik.
Musik Rock juga
merupakan salah
satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh
vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan instrumen seperti
keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat
dan didominasi oleh gitar, baik elektrik maupun akustik.
Bunyi khas atau ciri
khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik,
dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar
bass dan drum, dan keyboard seperti organ, piano atau sejak 70an,syntheiser.
Disamping gitar atau keyboard, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang
digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock
mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok serta melody yang
menarik.
Alat-alat musik yang
sering digunakan diantaranya :
a. Gitar elektrik
b. Gitar bass
c. Drums
d. Keyboard
e. dll.
3. Musik Jazz
Jazz merupakan jenis
musik yang tumbuh dari penggabungan Blues, Ragtime dan musik Eropa, terutama
musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, Swing, Bebop, Hard Bop,
Cool Jazz, Jazz Fussion, Smooth Jazz, dan Cafjazz. Aliran musikini juga yang
berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20.
Ciri khas dari musik ini
diantaranya :
a. Bluetonality, merupakan
sejenis irama yang lebih mirip dengan nada blues. Hal ini dikarenakan awal dari
musik jazz berasal dari musik blues.
b. Swinging, iramanya yang
terasa seperti mengayun.
c. Sycopation (singkup),
dasar dari singkup adalah up tempo, singkup ini banyak di pakai di aransemen
lagu-lagu modern.
d. Improvisasi, musik jazz
membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis musik lain. Improvisasi dari
jenis dari jenis musik ini lebih ke instrument dan scatsing vokalis, dimana
not-not yang keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan dari stage,
yang dengan kata lain musisi jazz langsung menciptakan musik “on the stage”.
Alat-alat musik yang digunakan
biasanya :
a. Gitar
b. Gitar Bass
c. Saxsofon
d. Trombon
e. Piano
f. Klarinet
g. Trompet
h. Double Bass
i. Drums
j. Vokal
4. Musik Kroncong
Keroncong merupakan nama
dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik
khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute dan merupakan
salah satu musik rakyat Indonesia yang berkembang sejak Abad XIX.
Sebenarnya keroncong
merupakan genre musik tradisional, namun seiring perkembangannya instrumen
menjadi musik populer dengan perpaduan dengan genre musik lainnya, seperti yang
dilakukan oleh Bondan Praoso & Fade2 Black yang menciptakan komposisi
berjudul “kroncong protol” yang berhasil memadukan musik
bergenre rap dengan musik latar belakang irama keroncong.
Musik Keroncong
mempunyai empat ciri diantaranya:
a. Bentuk
b. Harmoni
c. Ritme atau rentak
d. Alat-alat
Perbedaan yang lebih
penting terletak dalam jenjang irama, perubahan pola dan aransemen laras,
tempo, watak dan cara penyajiannya. Meskipun demikian , keroncong memang
memiliki pola baku yang disebut irama keroncong, irama inilah yang menjadi ciri
khas keroncong yang membedakan dengan genre musik lainnya.
Alat-alat musiknya yang
digunakan antara lain :
a. ukulele cuk, berdawai
3 (nilon), urutan nadanya adalah G,
B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga
disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal
tonggak mulainya musik keroncong)
b. ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D,
Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada
tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F)
d. biola (menggantikan Rebab);
sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dariCremona
Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah
modelnya hingga sekarang.
e. flute (mengantikan Suling
Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling
kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief
Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakaiSuling
Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen
nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny
Waluyo dari Jakarta)
f. selo; betot menggantikan
kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat olehAmati dan Stradivarius dari Cremona
Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato.
g. kontrabas (menggantikan Gong),
juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona
Itali 1600 membuatnya.
C. Sejarah dari setiap
genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia.
Sejarah
dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia dijabarkan
sebagai berikut :
1. Musik Pop
Istilah
pop pertamakali dicetuskan oleh pengamat senirupa kebangsaan Inggris Lawrence
Alloway. Bagi Alloway pop-art pada prinsifnya merupakan suatu istilah baru,
suatu kesadaran baru dari sekelompok seniman dan cendikiawan. Perkataan pop
berasal dari gerakan seni rupa yang muncul kemudian sekitar tahun 1960-an di
Amerika dan Inggris. Dalam gerakan itu pop kira-kira dimaksudkan sebagai resep
untuk mengendorkan pandangan-pandangan lama yang dianggap cocok dengan
perkembangan zaman. Tokoh-tokoh pelukis yang mempelopori gerakan pop itu antara
lain Tom Wesselmann dan Roy Lichtenstein di Amerika, dan R.B. Kitaj di Inggris.
Pop dan populer tidak sepenuhnya sama, gerakan yang berasal dari seni rupa itu
lambat laun dihubungkan dengan perkataan populer yang sudah lama dipakai dalam
mengartikan lagu-lagu hiburan. Akhirnya orang mulai mengartikan sama antara pop
dengan populer, memberi indikasi ringan, yang dianggap kurang serius, oleh
sebab itu kebudayaan populer senantiasa merujuk kepada hasil dari tingkah laku
budaya yang dianggap tidak termasuk kebudayaan yang mapan dan bersifat
sementara. Dalam musik perkataan populer ini sudah lama ada, dan perkataan ini
sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan pop. Pengertian populer sebagai
lagu hiburan berasal dari bahasa Eropa yang dimaksudkan sebagai nyanyian yang
mudah hidup dan dihafal oleh masyarakat. Dapat cepatnya lagu jenis ini memasuki
kehidupan masyarakat, pada abad 20 sangat bergantung pada kemajuan ilmu
pengetahuan yang menyebabkan kita mengenal radio, televisi serta industri
rekaman. Dengan penemuan-penemuan itu maka, musik menjadi barang industri,
barang perniagaan dan masyarakat dapat membeli serta menikmatinya dimana saja
dikehendaki saat bekerja atau saat rileks.
Pesatnya
penjualan musik populer berlangsung setelah musik jenis ini dipertunjukan oleh
film-film produksi Amerika. Melalui film dapat disaksikan pertunjukan musik. Di
Amerika puncak tertinggi penjualan musik populer berlangsung pada tahun 1955
ketika pemusik Bill Haley memperkenalkan Rock ‘n Roll dalam film ‘Around the
Clock’. Film ini dilarang di Indonesia karena dianggap meracuni kaum muda, dan
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Setelah itu berulangkali
muncul pemusik Rock menguasai pasaran musik dunia, baik melalui piringan hitam
maupun lewat film. Mula-mula tampil nama Elvis Presley pencipta musik dan
penyanyi karyanyapun sempat dilarang di Indonesia karena dianggap gila-gilaan.
Terakhir tampil The Beatles dari Inggris terdiri dari empat orang pemusik,
pencipta musiknya adalah John Lennon dan Paul mcCartney. Pada mulanya musik
merekapun dilarang di Indonesia karena alasan yang sama. Kini musik The Beatles
telah dipelajari dalam perguruan tinggi dan musiknya dianggap sebagai tiang
kebudayaan abad 20.
Penampilan
Beatles memang kotroversial, yaitu pada tahun 1966 Lennon mengatakan secara
resmi, ia lebih populer dari pada Jesus Kristus. Empat tahun kemudian, melalui
ciptaannya ia menganjurkan supaya orang jangan percaya kepada Jesus Kristus. Ia
menjadi seorang yang tak percaya kepada Tuhan, hari kiamat, surga dan neraka
dan Ia mati ditembak oleh seorang penggemarnya.
Pengaruh
Beatles sangat besar sekali, semua musik kaum muda yang ada menjelang tahun
2000 langsung atau tidak dipengaruhi Beatles, mutu musiknya telah mencapai
klasik. Setelah namanya berakhir muncul musik-musik corak Rock yang pelik,
antara lain melalui kelompok Queen, Emerson Lake Palmer, Rick Wakemen dan
banyak lagi. Di Indonesia, jenis musik populer yang dianggap baik diciptakan
oleh antara lain, Aloysius Riyanto dan Tarida Hutauruk.
Disisi
lain pengertian kata populer dalam musik juga berasal dari abad ke-17
dicetuskan seorang pastor kebangsaan Perancis di Santo Domigo yang mengadakan
penelitian khusus terhadap musik Negro-Amerika, dan menemukan irama Celenda
sebagai titik awal pop saat ini. Irama celenda yang sederhana tersebut menjadi
genre untuk membedakan antara musik rock, jazz dan pop yang sangat majemuk.
Istilah
musik populer sebenarnya diartikan untuk segala jenis musik yang sedang
berkembang sejajar dengan kemajuan media audio visual seperti musik
entertaiment di Amerika saat ini. Kemudian pop bisa diartikan dengan musik
populer di Amerika dan Inggris pada tahun 1960-an yang selanjutnya menjadi
proses sumber penyebarannya keseluruh dunia. Kesimpulannya gaya musik pop
menjadi lebih ringan, melodis sederhana, mudah dicerna yang akhirnya menjadi merk
komersial dipasaran dengan memuaskan kalayak ramai yang bersifat sementara.
2. Musik rock
Sejarah musik rock
memiliki asal yang beragam. Di awal tahun 1950an orang beredebat mengenai akar
dari musik rock and roll ini. Musik rock pada dasarnya di eksplor dan
dikembangkan oleh banyak orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat
adalah pada musik blues dan Rhythm. Blues dan Rhythm lalu memproduksi sebuah
lagu yang oleh beberapa orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama
berjudul “Rocket 88” oleh Jeckie Brestone.
Dengan berjalannya
waktu, Black Music yang dianggap sebagai musik “RAS” ini mulai disukai.
Pendengar kulit putih juga mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekaman
“RAS” ini. Masuknya Black Musik ke telinga audience mainstream mempopulerkan
motown, label rekaman khusus untuk Black Music yang menjadi bagian terbesar
musik pop tahun 1960an.
Di akhir 1950an dan awal
tahun 1960an kebanyakan pendengar muda mendengarkan campuran dari musik
rock and roll, pop dan R&B. Rock bagaimana pun masih dilihat sebagai jenis
musik sendiri sampai akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles,
Rolling Stones dan aliran rock keras seperti Led Zepelin dan Jimi
Hendrik.
3. Musik Jazz
Musik jazz lahir di
Amerika Serikat tahun 1986. Hal itu adalah yang diulis oleh para peneliti
sejarah jazz dan yang telah disepakati oleh berbagai pihak. Walaupun musik jazz
lahir di Amerika Serikat, namun kini jazz bukan hanya milik bangsa Amerika,
melainkan sudah menjadi sebuah warna musik yang dimiliki oleh seluruh
masyarakat dunia.
Awalnya, musik jazz
lahir dengan dasar Blues, kemudian pada sekitar tahun 1887 mulai dikenal bentuk
Reg Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar-bar. Blues dan Reg
Time berkembang menjadi boogie-wooogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah
pada jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz. Para
peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap
sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang
ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun1915-1957.
Pada masa itu, para negro di kota New Orleans, AS, memainkan musik jazz yang
memiliki corak yang khas, sehingga dikenal sebagai jazz New Orleans. Para
musisi Jazz New Orleans, menyajikan penampilan mereka di Bar, Rumah Judi,
bahkan tempat-tempat pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New
Orleans. Karena dianggap mengurangi perhatian masyarakat terhadap pemerintahan
dan banyak terjadinya tindak kriminal, maka pada tahun 1917 tempat hiburan
hampir di seluruh New Orleans ditutup. Musik jazz kemudian berkembang keluar
dari kota New Orleans. Para musisi jazz yang berasal dari New Orleans mulai
membawa musik jazz menelusuri sungai missisipi, terus ke arah utara hingga
sampai di Detroit. Di tahun 1920an musik jazz telah berkembang di New York,
Chicago, Memphis dan kota-kota besar di Amerika Serikat hingga akhirnya meluas
ke seluruh dunia seperti saat ini.
D. Sejarah dari setiap
genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia.
Sejarah
dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia
dijabarkan sebagai berikut :
1. Musik Pop
Sejarah musik pop di
indonesia diawali oleh hadirnya sebuah band yang bernama Koes Plus. Kelompok ini dibentuk pada
tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara
menjadi pelopor musik pop dan rock ‘n roll, bahkan pernah dipenjara
karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu
sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.
Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih
bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau
“Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum
Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes
Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit
dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes
Plus.
Dengan adanya tuntutan dari produser
perusahaan rekaman maka group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites,
Panbers, Mercy’s, D’Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”, sehingga
group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus, pembuatan album di
luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group
lain setelah Koes Plus mengawalinya. “Seandainya kelompok ini lahir di Inggris
atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles”.
Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar
dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu
mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang
waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus
mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat
umum.
2. Musik Rock
Musik rock di Indonesia
mulai menjejak pada tahun 1970-an. Dan kemunculannya pun tidak bisa dilepaskan
dari para pionir mulai dari Giant Step, God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy,
Super Kid, Terncem, AKA/SAS, Bentoel, hingga Rawe Rontek.
Tapi sebelum tahun 1970-an, sebenarnya sudah
ada sebuah band bernama The Rollies, yakni grup band beraliran jazz rock yang
dibentuk di Bandung dan menjadi kebanggaan Kota Kembang pada tahun 1967, bahkan
sempat populer hingga awal 1980-an. Para personelnya terdiri dari Bangun Sugito
(vokal), Uce F. Tekol (bas), Jimmy Manoppo (drum), Benny Likumahuwa (trombon),
Delly Joko Arifin (keyboards/vokal), Bonny Nurdaya (gitar), dan Teungku Zulian
Iskandar (saksofon).
The Rollies adalah kelompok rock tertua
Indonesia dan termasuk grup yang paling sering mengalami bongkar pasang pemain.
Dalam perjalanannya, grup yang telah merintis ke dunia rekaman pada tahun 1967
ini sempat menjadi grup papan atas yang disegani penonton Bandung, Jakarta,
Medan, dan Malang. Banyak yang menganggap The Rollies sebagai peletak dasar band rock Indonesia
yang telah memberikan kontribusi bagi musik Indonesia masa kini.
Selain band-band pelopor
musik rock diatas terdapat beberapa band rock dibawah ini yang juga bermunculan
setelah itu, diantaranya :
a. Giant Step
Nama Giant Step memang tidak sefenomenal dan
melegenda seperti halnya The Rollies atau God Bless. Meski demikian, grup era
1970-an asal Kota Bandung ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya band rock Indonesia
pada masa itu yang paling tidak suka membawakan lagu-lagu orang lain atau grup
lain.
Dengan kata lain, Giant Step merupakan band rock yang
berani "melawan arus" pada masa itu. Ketika band-band rock pribumi
lain gemar membawakan lagu-lagu karya The Beatles, Rolling Stones, Led
Zeppelin, Deep Purple, Black Sabbath, atau Grand Funk Railroad, Giant Step
justru lebih bangga membawakan lagu-lagu karya mereka sendiri.
Mereka juga termasuk band rock yang
lumayan produktif. Setidaknya ada tujuh album yang dihasilkan dalam kurun waktu
1975-1985. Tentu bukan hanya itu, Giant Step pun termasuk dari sedikit band rock pribumi
yang berkiblat pada jenis musik progresif yang pada masa itu lebih sering
disebut sebagai art rock, seperti yang diusung
grup-grup Inggris macam King Crimson, Jethro Tull, Pink Floyd, Gentle Giant,
Yes, Genesis, dan ELP (Emerson, Lake, and Palmer). Benny Soebardja dan Albert
Warnerin adalah dua orang yang membidani kelahiran Giant Step pada awal 1970-an
di Bandung, kota yang sering dijuluki sebagai gudangnya para
seniman musik yang kreatif.
b. God Bless
Setelah The Rollies dan Giant Step, God Bless
gantian menyandang predikat sebagai grup band rock papan
atas di Indonesia pada masa itu. Bahkan bisa dibilang, God Bless adalah raja
panggungnya musik Indonesia. God Bless mendeklarasikan diri sebagai grup band rock pada
5 Mei 1973, dengan formasi awal Achmad Albar (vokal), Fuad Hassan (drum),
Ludwig Lemans (gitar), Donny Fattah (bas), dan Jockie Soeryoprayogo(keyboards).
Di antara beberapa band rock yang
hadir di masa itu, seperti Giant Step dan The Rollies, God Bless bisa dibilang
hampir tak tertandingi. Kendati kerap mengusung repertoar asing
milik Deep Purple, ELP hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill masing-masing
personelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Tapi karena terlalu sering
menyanyikan lagu asing, gaya musik para personel God Bless sedikit banyak
terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam garapan musik album
perdana mereka, “Huma di Atas Bukit”, yang cukup banyak terpengaruh
soundGenesis. Selain tidak memiliki gaya bermusik yang solid, keanggotaan
God Bless juga bisa dibilang kurang solid. Sebabdalam perjalanannya grup
ini terhitung sangat sering gonta-ganti personel. Dari grup ini, nama Ian
Antono mulai menarik perhatian dan menjadi gitaris pertama yang berkibar di
jalur rock Indonesia.
3. Musik Jazz
Ketika jazz mulai dikenal di awal 1900an,
jazz yang kental dengan unsur march, ragtime, dance-hall music di seputaran New
Orleans, maka di tanah air jazz juga dikabarkan masuk di waktu yang sama. Pada
tahun 1920, tercatat ada band di bawah pimpinan seorang musikus yang
nasionalis, Wage Rudolf Supratman, Black & White. Band tersebut terbentuk
dan bermain di kota Makasar.
Pada seputaran tahun tersebut, jazz di
Indonesia pada jaman sebelum kemerdekaan memang dimainkan oleh musisi Indonesia
juga Belanda. Pergerakan lain juga terjadi dalam skala kecil di beberapa kota
besar di Jawa, semisal di Jakarta dengan terbentuknya Melody Makers yang
ditokohi Jacob Sigarlaki. Waktu itu Jacob didukung musisi lain seperti Bootje
Pesolima, Hein Turangan, Nico Sigarlaki hingga Tjok Sinsu.
Melody Makers berdiri di era 1930an,
sementara di tahun 1940an Hein Turangan kemudian juga membentuk grup sendiri
bernama Jolly Strings di Jakarta. Di era 40an tersebut sudah muncul pula
seorang kritikus jazz bernama Harry Liem, yang aktif menulis di Jazz Wereld.
Setelah selesainya Perang Dunia kedua, Harry Liem pindah ke Amerika dan tetap
meneruskan karir penulisan jazznya di sana.
Catatan sejarah jazz di Indonesia lebih
lengkap memang akhirnya lebih dideteksi selepas Indonesia merdeka. Setelah
muncul nama-nama seperti Nick Mamahit, Bart Risakotta, Freddy Montong, Didi
Pattirane, Said Kelana, Mus Mualim, Bubi Chen, Jopie Chen, Jim Espehana, Jack
Lemmers (yang kemudian lebih dikenal sebagai Jack Lesmana) hingga kemudian juga
Didi Tjia, Benny Mustapha, Benny Likumahuwa, Maryono, Bill “Amirsyah” Saragih,
Lodi Item, Eddy Karamoy sampai Hasbullah, Kiboud Maulana dan Ireng Maulana.
Nick Mamahit di pertengahan 1950an sempat
merilis album Sarinande, yang mana Nick pada piano didukung Bart Risakotta
(drums) dan Jim Espehana (bass). Album tersebut dianggap sebagai tonggak
rekaman musik jazz di tanah air.
Di tahun 1967, Indonesia All Stars sempat
muncul mengagetkan di ajang Berlin Jazz Festival. Saat itu grup tersebut, yang
konon berlatih susah payah dengan segala bentuk keterbatasan saat itu, terdiri
dari Bubi Chen (piano), Jopie Chen (bass), Jack Lesmana (gitar), Benny Mustapha
Van Diest (drums) dan Maryono (saxophone). Mereka menyodorkan “jazz Indonesia”
seperti komposisi ‘Djanger Bali’ dan ‘Ku Lama Menanti’ (disingkat KLM, menjadi
“ucapan penghargaan dan terima kasih” bagi dukungan perusahaan penerbangan
Belanda, KLM untuk keberangkatan grup tersebut).
Dalam kesempatan itu, Bubi Chen mendapatkan
respon sangat positif dari para penulis jazz internasional. Ia lantas disebut
sebagai pianis jazz terbaik di Asia, selain digelari sebagai “Art Tatum of
Asia”. Namun penampilan grup Indonesia All Stars juga mendapatkan sambutan
sangat hangat dari penonton.
Perlu diketahui Art Tatum bisa disebut salah
satu pianis jazz terbesar yang pernah ada. Pianis yang karena gangguan katarak
sejak kecil, hingga nyaris buta kedua matanya, tercatat sempat menghasilkan
sekitar 13 album solo. Ia dikenal luas lewat trionya bersama Tiny Grimes
(guitar) dan Slam Stewart (bass) di tahun 1943. Tatum yang meninggal dunia di
tahun 1956, pernah membuat Charlie Parker yang masih remaja mau menjadi tukang
cuci piring di clubs dimana Tatum bermain, untuk bisa terus menyaksikan dan
mendengar permainan Tatum.
Kemudian di tahun 1970 dalam kesempatan
Expo’70 di Jepang, tampil pula kolaborasi pianis Mus Mualim dan violis Idris
Sardi. Mereka mencengangkan pula penonton saat itu lewat sodoran konsep “jazz
timur”nya pula, antara lain dengan memainkan ‘Es Lilin’.
Di sekitar saat Indonesia All Stars bermain
di Berlin, sempat juga diedarkan album Djanger Bali yang dimainkan lewat
kolaborasi Indonesia All Stars bersama pemusik jazz Amerika, Tony Scott. Ada
beberapa repertoar yang mengandung unsur musik tradisi Nusantara dalam album
tersebut, tapi mereka tidak memainkannya dengan menyertakan peralatan musik
tradisi. Karena bebunyian musik tradisi diwakili oleh petikan gitar Jack
Lesmana atau pola tiupan saxophone Maryono yang mengadaptasi pola glissando
musik karawitan sunda.
Masih di seputaran dekade 60-an, jazz
Indonesia juga meramaikan tempat-tempat hiburan malam seperti bar atau kafe.
Dari lingkungan tersebut ikut muncul multi-instrumentalis, Bill Saragih, yang
kemudian melakukan perjalanan ke beberapa negara di Asia hingga Amerika,
setelah itu memilih menetap di Australia untuk belasan tahun lamanya. Bill
antara lain dikenal lewat kelompok The Jazz Riders. Grup ini pada awalnya
dibentuk oleh Didi Pattirane, namun setelah Didi Pattirane pindah ke New York,
diteruskan oleh Didi Tjia dan tetap bersama Bill Saragih.
Pada tahun 1976, dalam acara bertajuk Jazz
Masa Dulu dan Kini, 30-31 Mei 1976 muncullah musisi belia. Dia bermain piano
masih di atas pangkuan Broery Marantika, dengan kaki belum dapat menyentuh
pedal. Dialah musikus masa depan, Indra Lesmana. Di waktu itu pula, Jack
Lesmana memperkenalkan kakak-beradik yang disebut musisi jazz sangat berbakat
yang datang dari Surabaya, Oele dan Perry Pattiselanno.
Pementasan Jazz Masa Lalu dan Kini itu
kemudian direkam dan dirilis ke publik. Merupakan rekaman live pertama di tanah
air saat itu. Dalam rekaman tersebut, seperti juga dalam pementasannya, tampil
para musisi papan atas seperti Bubi Chen, Benny Likumahuwa, Didi Tjia, Benny
Mustapha, Abadi Soesman, Margie Segers, Rien Djamain, Broery Marantika.
Termasuk pula Indra Lesmana dan kakak-beradik, Oele dan Perry Pattiselanno.
Di akhir 1970-an, tepatnya di 1978,
berdirilah kafe yang lantas menjadi salah satu tempat trendy terpenting
pergerakan jazz di era 80an, Green Pub, di gedung Djakarta Theatre di pusat
kota Jakarta. Waktu itu yang tampil dalam grup yang memakai nama Gold Guys
sebagai formasi perdana adalah Armand (kibor), Djoko Waluyo Haryono (gitar),
Dicky Prawoto (bass), Karim Suweilleh (drums) dan Embong Rahardjo yang kerap
digantikan Maryono (saxophone). Vokalisnya waktu itu adalah Jackie Bahasoean,
vokalis jazz yang datang dari Surabaya.
Pada jaman 70-an tersebut, jazz Indonesia
juga didukung oleh beberapa penulis yang adalah penggemar jazz setia seperti
Soedibyo PR dari Bandung selain Tim Kantoso DM yang keduanya selain menulis
juga membawakan acara jazz di radio. Ada pula mantan bassist Jim Espehana, yang
lantas menjadi penulis dan kritikus jazz di Bandung,.Selain Indra Malaon SH,
yang di tahun 1980an kemudian mendirikan Perhimpunan Jazz Indonesia. Indra
Malaon kerap siaran jazz di radio bareng Tim Kantoso.
Di akhir periode 70-an tersebut, juga kian
banyak penyanyi-penyanyi yang aktif di lingkungan kafe, menyanyikan lagu-lagu
bertema jazz, jazz-pop seperti Hemi Pesolima, Henry Manuputty, Utha Likumahuwa,
Ria Likumahuwa, Aska Daulika hingga Vicky Vendi.
Selain Chaseiro yang sejatinya pada
rekamannya lebih ke bentuk pop dengan sedikit aroma jazz, muncul pula musisi
muda lain Fariz Rustam Munaf. Fariz merilis album yang lumayan tebal unsur jazz
rocknya yaitu Sakura di tahun 1978. Fariz adalah wakil figur muda dari
lingkungan SMA selain Uce dan Rezky di atas, yang tampil ke permukaan
meramaikan pergerakan jazz Indonesia. Walau pada waktu itu, Fariz lebih
dipandang sebagai musisi dan penyanyi pop. Fariz disusul kelak oleh Addie MS
juga Raidy Noor.
Kelak pada periode berikutnya, di tahun
1980-an, nama-nama seperti Chandra Darusman, Chaseiro, Fariz RM hingga Jopie
Item, Ireng Maulana, Utha Likumahuwa dan termasuk Elfa Secioria dan Indra
Lesmana menjadi lebih besar dan menjadi motor utama penerus kehidupan jazz di
tanah air.
4. Musik Keroncong
Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang
memiliki hubungan historis dengan sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai
fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16,di
saat kekuatan Portugis mulai melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari musik
yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta
Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat musik
dawai.Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara,
seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad
ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara,
bahkan hingga ke Semenanjung Malaya.Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar
tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer
(musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan
sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik
keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat
di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Sejarah Keroncong dapat dibagi dalam 3 (tiga)
tahap yaitu :
a. Keroncong Tempo Doeloe
(1880-1920)
Berlangsung sejak kedatangan Bangsa Portugis
ke Indonesia sekitar tahun 1600-an tetapi baru berkembang sebagai Musik
Keroncong pada akhir Abad XIX (ditemukan Ukulele di Hawai pada tahun 1879[1]
hingga sekitar setelah Perang Dunia I (sekitar 1920). Pada waktu itu disebut
dengan lagu-lagu STAMBOEL: Stamboel I, Stamboel II, dan Stamboel III dengan
standar lagu panjang 16 birama. Contoh lagu Stb I POTONG PADI, Stb I NINA BOBO,
Stb I SOLERAM, dsb.; contoh lagu Stb II JALI-JALI, Stb II SI JAMPANG, dlsb.;
dan contoh lagu Stb III KEMAYORAN (hanya ini yang ada). Masa ini Keroncong
berkembang sejak dari desa Toegoe (Cilincing Jakarta sekarang), kemudian hijrah
ke Kemayoran dan Gambir, sehingga tidak heran kalau cengkok dan irama menjadi
cepat dan lincah. Banyak kelompok musik pada masa ini (seperti Lief Indie) yang
memainkan lagu stamboel selain komedi stamboel itu sendiri.
b. Keroncong Abadi (1920 – 1959)
Berlangsung sejak setelah Perang Dunia I
(1920) hingga setelah Kemerdekaan (1959). Pada waktu hotel-hotel di Indonesia
dibangun seperti Hotel Savoy Homan dan Hotel Preanger di Bandung, jaringan
Grand Hotel di Cirebon, Yogyakarta, Sala, Madiun, Malang, dsb., di mana pada
hotel-hotel tersebut diadakan musik dansa, maka lagu Keroncong mengikuti musik
dansa asal Amerika, terutama dengan panjang 32 birama (Chorus:
Verse-Verse-Bridge-Verse atau A-A-B-A). Pada masa ini dikenal dengan 3 jenis
KERONCONG, yaitu: Langgam Keroncong, Stambul keroncong, dan Keroncong Asli.
Contoh lagu Lg BANGAWAN SALA, Lg TIRTONADI, Lg DI BAWAH SINAR BULAN PURNAMA, Lg
SALA DI WAKTU MALAM; Stb RINDU MALAM, Stb JAUH DI MATA, Stb DEWA-DEWI; Kr
PURBAKALA, Kr SAPULIDI, Kr MORESKO. Pada waktu itu juga lahir Langgam Jawa: YEN
ING TAWANG (1935). Pada perjalanan juga menjadi terkenal oleh penyanyi WALJINAH
(1963). Pada masa ini Keroncong berpindah ke SALA, sehingga dengan irama yang
lebih lambat dan lemah gemulai. Pada Pekan Raya (Yaar Beurs) di Sala penyanyi
legendaris adalah Miss Any Landauw dan Abdullah, sedangkan pemain biola
legendaris asal Betawi adalah M. Sagi.
c. Keroncong Modern (1959-sekarang)
Pada
tahun 1959 Yayasan Tetap Segar Jakarta pimpinan Brijen Sofyar memperkenalkan
KERONCONG POP atau KERONCONG BEAT, yaitu sejalan dengan perkembangan musik pop
pada waktu itu dengan pengaruh ROCK ‘n ROLL dan BEATLES. Lagu-lagu Indonesia,
Daerah maupun Barat diiringi dengan Keroncong Beat. Misalnya NA SO NANG DA HITO
(Batak), AYAM DEN LAPEH (Padang), PILEULEUYAN (Sunda), dsb, Pada tahun sekitar
1968 di daerah Gunung Kidul Yogyakarta musisi Manthous memperkenalkan apa yang
disebut CAMPURSARI, yaitu keroncong dengan gamelan dan kendang. Selain itu juga
dipakai instrumen elektronik seperti bass guitar, electric bass, organ, sampai
juga dengan saxophon dan trompet. Musisi yang gencar memainkan Campursari
adalah Didi Kempot: Stasiun Balapan, Tanjung Emas, Terminal Tirtonadi, dsb.
E. Perkembangan dan salah satu tokoh dari setiap genre musik
yang terdapat pada musik populer di dunia.
Perkembangan
genre di musik yang terdapat pada musik populer dijabarkan sebagai berikut :
1. Musik Pop
a. Musik Ragtime di Amerika
Serikat sejak 1890
Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik
Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa.
Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920.
Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun
ada juga yang berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan
piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin
(1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
b. Musik Blues di Amerika
Serikat sejak 1895
Musik Blues juga lahir dari etnis
Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar
tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para
budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat
mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih
(blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak
yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa
iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai
iringan.
Belakangan musik blues ini memengaruhi
perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi
musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul
cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja
perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di
mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues,
rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah
bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan
masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
c. Musik Pop di Amerika
Serikat mulai 1920
Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka
musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini
terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali
dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
d. Musik Amerika Latin
sejak 1857
Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu
dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera
Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels
Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin
dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom
dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango
yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif.
Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang
digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama
yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
e. Musik Country sejak 1920
Musik Country sering diidentitaskan dengan
musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola
country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh
Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun
1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk
country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian
guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters
merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll.
Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua
film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.
Tokoh dari musik pop
dunia salah satunya adalah Michael Joseph Jacksonyang biasa disebut Michael
Jackson. Lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958. Ia juga
meninggal di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 25 juni 2009 pada usia
50 tahun.
Ia terkenal
sebagai King of Pop dan mempopulerkan gerakan dansa moonwalk yang telah menjadi
ciri khasnya. Albumnya yang dirilis tahun 1982, Thriller adalah album terlaris
di dunia. Berbagai macam penghargaan telah ia raih salah satunya beberapa kali
meraih Ginnes World Records dan masih banyak yang lainnya, sehingga hidup
Jackson sangat terkenal di seluruh dunia. Didampingi dengan karirnya yang
sangat sukses, membuatnya menjadi bagian dari kebudayaan pop selama 4 dekade,
sehingga predikat sebagai King Of Pop memang layak disematkan kepadanya atas
kiprahnya yang luar biasa dalam dunia musik.
2. Musik Rock
Musik
Rock adalah salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang biasanya
didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan
instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock biasanya
mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik elektrik maupun
akustik.
Pondasi
dari musik rock adalah rock and roll dan rockabilly di era 50an. pada akhir
60an banyak terjadi percampuran genre musik lain dengan musik rock. Musik folk
bercampur menjadi Folk Rock, Musik blues bercampur menjadi Blues Rock dan musik
jazz menjadi Jazz-Fussion Rock. Dan pada tahun 70an rock berkembang menjadi beberapa
subgenre seperti soft rock, hard rock, heavy metal dan punk. Di era 80an
berkembang lagi beberapa subgenre seperti glam metal, synth rock, trash metal,
hardcore punk, alternative rock. Di era 90an subgenre baru yaitu grunge style
rock, britpop, indie rock, piano rock dan nu metal.
Berikut
beberapa aliran besar dalam musik rock :
a. Hard Rock
Genre
musik rock yang berakar pada musik pertengan 60a yaitu garage dan psychedelic
rock dan banyak keterpengaruhan dari musik blues. Hard rock banyak didominasi
oleh gitar elektrik, bas gitar dan drum. Peran gitaris biasanya terbagi dua
yaitu lead guitar dan rythm guitar, lead guuitar akan menampilkan guitar solo
pada beberapa bagian dari lagu sedangkan peran rythm guitar lebih sebagai
pelengkap lead guitar. Bas gitar dan drum berfungsi untuk membangun struktur
dari musik hard rock itu sendiri. Beberapa grup musik hard rock terkemuka
seperti : AC/DC, AC/DC, Aerosmith, The Who, Thin Lizzy, Guns N' Roses,
Nazareth, Van Halen dan Kiss sedangkan grup musik seperti led zeppelin dan deep
purple adalah "pelintas batas" antara hard rock dan heavy metal.
b. Heavy Metal
Sebenarnya
hard rock dan heavy metal tidak beda jauh dalam hal bermusik makanya banyak
pelintas batas antara keduanya, musik heavy metal hanya lebih cepat dalam
musiknya. Musik ini dipelopori oleh led zeppelin, deep purple dan black
sabbath. penerusnya seperti Judas Priest, Iron maiden, metallica, megadeth,
Slayer, W.A.S.P, dll. Ciri tema dari lirik heavy metal adalah tentang sex,
kekerasan, fantasi dan mistis.
c. Punk Rock
Aliran
ini lebih pada pemberontakan anak muda terhadap kemapanan. punk rock lebih pada
idiologi daripada kemampuan bermusik, seperti kalo kita mendengarkan lagu-lagunya sex pistols yang sangat ancur dan tanpa harmonisasi
bahkan dalam pertunjukan live nya sering basnya diganti dibelakang layar karena
pemain aslinya biasanya teler berat dan udah pasti sangat ngawur sekali
banget-banget. Pelopor musik ini adalah Ramones, Sex Pistols, dan The Clash
penerusnya banyak sekali di era 2000an kayak green day tapi kurang liar.
d. Glam Metal
Sering
juga disebut sebagai Hair Metal karena kecenderungan dari personil band nya
yang berambut panjang dan gaya berpakaiannya yang glamour dan make up nya.
secara musik glam metal gak beda jauh dengan heavy metal hanya saja ada
perbedaan dalam lirik yang lebih cenderung hedonistik seperti masalah sex,
minuman dan obat. Grup band yang masuk ke aliran ini adalah motley crue, deff
lepard, quiet riot, dokken, twisted sister,poison, cinderella,warrant, bon jovi
dll.
Tokoh dari musik rock
dunia salah satunya adalah Linkin Park. Mereka merupakan grup musik yang
beraliran rock alternatif yang berasal dari Aguora Hills, California, Amerika
Serikat. Linkin Park merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collison
Course, serta Hybrid Theory EP.
Linkin Park juga sukses
dalam mempopulerkan lagu-lagunya yang juga merupakan soundtrack dari film
bioskop yang laris di dunia, diantaranya Crawling, In the End, Numb, Somewhere
I belong, dan What I’ve Done. Secara total, album-album Linkin Park telah
terjual sebanyak 50 juta keping.
3. Musik jazz
Musik jazz sebagai seni
yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat Amerika pada tahun
1920an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin marak di era Swing pada akhir
1930an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950an sebagai jazz modern. Di awal
tahun 20an dan 30an jazz telah menjadi sebuah kata yang dikenal umum.
Perkembangan musik jazz
dibagi dalam beberapa fase/era yaitu :
a. Era Dixieland dan
Ragtime
Ragtime menjadi unik
karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah
pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di
abad 20.
Dixieland adalah sebuah
style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik dan jazz New
Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari scene
musik Chicago pada tahun 1920an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris
Eddie Condon, Saxophonist Bud Freeman dan Trumpeter Jimmy Mcpartland.
Seiring dengan
berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam musik jazz selama 2 dekade
pertama di abad 20. Dianggap sebagai suuatu style jazz pertama, yaitu dari 1895
dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New
Orleans, sampai mendekati 1917.
Secara keseluruhan, poin
penting dalam New Orleans Jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensamble
daripada solo. Musik ini berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920an dan
mulai disaingi oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan
menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan menjaga
struktur dasar dari New Orleans Jazz.
b. Era Swing dan Bigband
Duke ellington Big Band
sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930 dansa filip merupakan dansa yang sangat
populer di kala itu. Melodi yang mengiringi dansa ini harus lembut dan
romantis, biasanya diiringi oleh sebuah orkestra. Lalu musik swing lambat laun
meninggalkan orkestra string dan memilih untuk memakai yang lebih mudah, suatu
aransemen yang lebih seru yang menghasilkan suara terompet dan instrumen yang
memakai angin dan mengimprovisasi melodi.
Pada tahuun 1930an
merupakan kelahiran musik swing. Efek yang beru ini lebih bagus dibandingkan
pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai musiknya, tentu membuat semua
orang yang mendengarkannya serasa ingin berdansa swing.
c. Era Bebop
Miles Davis Bebop adalah
salah satu aliran musik jazz yang mempunyai karakteristik unik berupa tempo
yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur harmoni
daripada improvisasi pada melodi. Musik Bebop dikembangkan di
pertengahan 1940an dan dimulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama
perang dunia II.
Pada era tahun 1940an,
para penggemar jazz mulai meninggalkan musik swing tahun 1930an. Bebop
menggambarkan perubahan drastis dari musik jazz era swing dengan karakter yang
sudah dijelaskan diatas, tempo cepat, phrase yang asimetrik, melodi yang penuh
dengan intrik dan ritme yang diubah secara drastik.
Bebop sering tampak
sebagai musik yang nervous dan sering terpiutus dan terbagi. Tapi bagi hampir
semua pemusik jazz dan juga peminat jazz di seluruh dunia, era musik bebop
diakui sebagai revolusi musik jazz yang palin menarik dan indah.
Musik ini berkembang di
lingkungan klab-klab jazz perkotaan, dimana penonton lebih memilih datanng
untuk mendengarkan permainan solo ketimbang untuuk berdansa diiringi lagu
favorit mereka. Secara singkat musisi bebop menjadikan jazz suatu bentuk seni
yang tidak hanya ditujukan untuk rasa namun juga kecerdasan intelektual.
Tokoh dari musik jazz
dunia adalah Rosemarry Clooney. Ia merupakan salah satu penyanyi jazz kelahiran
Maysville, Kentucky USA, 23 Mei 1928. Meninggal di Beverly Hills, California 29
Juni 2002 pada umur 74 tahun.
Ia mulai terkenal saat
menyanyikan lagu utamanya seperti “Botchha-Me”, “Mambo Italiano”, “This Ole
House”. Dia berkarir di dunia musik sejak tahun 1946 hingga 2001.
F. Perkembangan dan salah
satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di
Indonesia
a. Musik Pop
Musik ini berkembang di Indonesia sekitar
tahun 1960-an dan banyak digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja.
Grup musik pop sering disebut dengan sebutan band yang menggunakan peralatan
elektronik atau modern. Instrumen yang wajib ada dalam bentuk grup
sederhanannya antara lai, Drum, gitar melodi dan rhythm, piano, dan bass gitar.
Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme
yang terasa bebas. Dengan mengutamakan
permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna.
Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka
ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.
Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak
dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih
sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya
tidak terlalu kompleks dengan rentan nada yang tidak terlalu tinggi maupun
terlalu rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-dal
yang mendidik, seperti mencintai orang tua, Tuhan, Sekolah, dan Tanah Air.
Sebaliknya, musik pop dewasa umumnya lebih
kompleks dengan alunan melodinya lebih bebas dengan improvisasinya lebih
banyak, namun ringan. Tema-tema syairnya pun lebih bervariasi, dari kehidupan
remaja, percintaan, sampai masalah kritik sosial.
Salah satu tokoh musik
pop Indonesia adalah Chrismansyah Rahadi, lahir di Jakarta 16 September 1946
dan meninggal di Jakarta 30 Maret 2007 pada usia 57 tahun. Ia lebih dikenal
dengan nama panggung Chrisye, yang merupakan penyanyi dan pencipta lagu
handal dari Indonesia.
Dikenal untuk vokalnya
yang halus dan gaya panggung yang kaku, Chrisye merupakan salah satu legendaris
Indonesia. Lima album karyanya dimuat dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik
oleh majalah Rooling Stone dan masih banyak penghargaan bergengsi lainnya yg
telah ia raih.
b. Musik Rock
Sebenarnya cukup banyak grup band rock Indonesia
yang eksis di tahun 1970-an. Tapi, lagu-lagu yang dimainkan di era itu
kebanyakan bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar
negeri, misalnya lagu milik Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath,
Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang
kontraproduktif itu kemudian melahirkan beberapa band Indonesia
yang namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas,
Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo),
Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta).
Lalu, sejak awal tahun 1980-an, musik rock agak
sedikit “terlupakan” lantaranbooming-nya musik thrash metal di
kalangan anak-anak muda, bahkan di seluruh dunia. Sejak saat itu, mulailah
bermunculan warna-warna baru dalam musik rockdengan sound yang
lebih garang, speed menonjol, lengkingan vokal yang tinggi, dan distorsi gitar
yang lebih tebal, seiring dengan majunya perangkat efek gitar dan teknologi sound
system-nya.
Pada Era 1980-an hingga 1990-an akhirnya
muncul mazhab-mazhab musikheavy metal, hard rock, dan speed
metal. Penampilan-penampilan musisi pada era ini tergolong
"gila". Bahkan para fans-nya juga membuat geng-geng guna
mendukung grup band-nya masing-masing, dan ini menjadi cikal bakal
seringnya tawuran di saat live music. Pada era ini pula mulai ada fans yang
melakukan head banger alias mengibaskan rambut yang gondrong
atau menggoyang-goyang kepala sambil mengikuti beat lagu,
disertai salam metal tiga jari (yang kemudian salam ini dipakai oleh salah satu
partai di Indonesia).
Meski band-band rock di
tahun 1980-an sedikit terlindas oleh roda musikheavy metal, tidak
demikian halnya dengan musisi rock solo. Sebab, pada tahun
1985, muncul nama Nicky Astria dengan albumnya, “Jarum Neraka”, yang digarap
bersama Ian Antono. Album itu ternyata laris di pasaran hingga terjual di atas
250 ribu kaset. Album “Jarum Neraka” itu disebut-sebut sebagai album rock Indonesia
pertama yang mampu menyaingi album lagu pop dalam mendobrak angka penjualannya.
BASF Awards menganugerahi album ini sebagai album rock terlaris
di tahun yang sama.
Pada tahun 1980-an juga di Indonesia muncul
sebuah kegairahan baru dalam musik rock. Sebuah grup band bernama
Roxx dianggap sebagai icon kegairahan baru tadi. Roxx adalah
grup cadas era 80-an yang pernah menjadi fenomen pada masanya. Mereka pun
dianggap sebagai grup yang paling beruntung karena dengan mudah bisa melakukan
rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”.
Kemudahan itu bisa mereka raih setelah menjadi salah satu finalis “Festival
Rock Se-Indonesia ke-V”. Bagi Roxx, mendapat kontrak rekaman dari label adalah
obsesi yang terlalu muluk pada saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa
diputar di radio saja mereka sudah bahagia.
Saat itu, stasiun radio yang rutin
mengudarakan musik- musik rock atau metaladalah Radio
Bahama, Radio Metro Jaya, dan Radio SK. Dari beberapa radio
tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang.
Sebab, mereka punya program bernama “Rock N’ Rhythm” yang mengudara setiap Rabu
malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB.
Pada era 1980-an pula para pencinta musik rock mencicipi
masa-masa kejayaan di seluruh Indonesia. Tetapi kejayaan itu tidak bertahan
lama lantaran para fans masing-masing band yang
memiliki geng-geng-nya sendiri-sendiri mulai bersikap anarkis dan mau menang
sendiri. Mereka ingin diakui sebagai geng yang terkuat, terbesar, dan
anggotanya terbanyak. Sejak saat itu mulailah setiap pentas musik rock diwarnai
dengan tawuran, kekacauan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Memasuki era 1990-an, muncul gerakan baru
dalam industri musik Indonesia yang independen. Gerakan ini muncul karena
begitu banyaknya artis dan grup yang tak berhasil menembus perusahaan rekaman
besar atau major label. Gerakan independen ini muncul juga karena para pemusik
tak rela kreativitasnya diutak-atik dan didikte oleh perusahaan-perusahaan
rekaman yang besar.
Gerakan independen ini digagas oleh kelompok rock asal
Bandung, PAS Band, yang bergerilya memasarkan album mereka sendiri. Ternyata,
usaha PAS Band berbuah sukses. Gerakan independen ini pun tak hanya
berhenti di situ, malah terus merambah ke mana-mana. Beberapa grup musik
independen ini malah melakukan terobosan pasar secara internasional, seperti
yang telah dilakukan oleh kelompok Tengkorak, Discus, dan Mocca.
Hingga sekarang mulai
banyak band-band Rock di Indonesia yang berkualitas dan dapat bersaing dengan
genre musik lainnya. Misalkan band The Rock Indonesia, Kotak, Slank dan lain
sebagainya.
Salah satu tokoh musisi
musikk Rock Indonesia adalah PAS BAND. Merekaadalah kelompok musik yang
mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. Pas Band digawangi oleh Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy(drum).
Awalnya, band yang lahir
di kampus Unpad ini mulai meniti karier dari panggung-panggung underground
sejak 1989. Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1990. Pada tahun 1993 grup
yang terdiri dari Bengbeng (gitar), Trisno (Bass), Yukie (vokal) dan Richard
Mutter (drum) ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, Four
Through The Sap.
Mulai album kedua In
(No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius
Musikindo. Label ini membebaskan mereka untuk berkarya. Meskipun tidak bisa
merangkul semua orang lewat musiknya yang tidak biasa, namun mereka mulai
membangun basis massa yang setia dengan jalur yang mereka pilih.
Album kedua ini diikuti
oleh album-album mereka berikutnya, yaituindieVduality (1997), Psycho
I.D. (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri dan
posisinya digantikan oleh Sandy (ex-U'Camp) Dengan formasi tanpa Richard,
mereka merilis album kelima yang berjudul Ketika (2001),
namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat
kontrak dengan label lain. Sandy yang sekarang ini menjadi penyiar di I-Radio
89.6 FM bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album
ketujuh Stairway to Seventh (2004). Dua tahun kemudian, Pas
Band meluncurkan album the best berisi 3 lagu barunya
"Permata Yang Hilang", "Romeo & Juliet", dan
"Gladiator" dan 9 lagu hits lamanya. Dua tahun seakan menjadi waktu
yang tepat untuk mengumpulkan materi untuk album terbarunya, dan akhirnya Pas
Band mengumumkan akan menelurkan album barunya pada 20 Maret 2008, berjudulRomantic,Lies
& Bleeding. Hits terbarunya berjudul "Aku" yang bercerita
tentang pengakuan seorang lelaki bajingan, telah malang melintang diputar di
radio-radio dan Internet.
c. Musik Jazz
Perkembangan musik jazz di tanah air dimulai
dengan nama-nama musisi jazz seperti Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, Oele
Pattiselano, dan Yance Manusama. Mereka berkibar di era tahun 1970-an. Ini bisa
dikatakan sebagai generasi pertama. Generasi berikutnya pada era 80-an
memunculkan nama musisi seperti Aminoto Kosim dan Chandra Darusman yang
tergabung dalam Band Karimata.
Indra Lesmana, Donny Suhendra, Mates, Gilang
Ramadhan, Tohpati, Riza Arshad, Syuman Aksan, dan Indo Hardjidikoro adalah
nama-nama musisi jazz yang muncul di era tahun 90-an. Selain membuat album
solo, masing-masing mereka membentuk grup band-nya sendiri, seperti Halmahera
atau Krakatau yang mengusung pop dan jazz. Pada era ini pula muncul genre acid
jazz yang cukup fenomenal dibawakan kelompok musik The Groove dengan Rika
Ruslan pada vokal dan Ali Akbar Sugiri pada keyboard.
Duet Oele Pattiselano dan Riza Arshad dalam
Album ‘Talks’
Riza Arshad sendiri bersama Tohpati dan Ari
Ayunir membentuk SimakDialog yang hingga sekarang sudah merelease 5 album
(Lukisan, Baur, Demi Masa, Patahan, Trance Mission). Seolah ingin berkolaborasi
musik lintas generasi, Riza Arshad berduet dengan Oele Pattiselano dalam album
‘Talks’. Ini pula dilakukan oleh Barry Likumahuwa yang berduet dengan
ayahnya, Benny Likmuhawua. Grup band lainnya adalah Javajazz yang terdiri atas:
Indra Lesmana, Dewa Budjana, Gilang Ramadhan, Mathes dan Donny Suhendra.
Indra Lesmana dengan album Reborn cukup
sukses membawakan ‘milestones’-nya Miles Davis. Pula Tohpati selain menggarap
tiga album solonya (Tohpati, Serampang Samba, dan It’s Time) juga membentuk
grup Tohpati Bertiga.Adabassit Indro Hardjodikoro dengan album ‘Feel’s Free’.
Bersama musisi muda seperti Sandy Winata dan Barry Likumahuwa, Indra membentuk
LLW dengan mengeluarkan album Love, Live, Wisdom.
Generasi ke empat di tahun 2000-an
memunculkan musisi-musisi muda yang tergabung dalam grup band Parkdrive yang
diisi Juno Adi dan Rayendra Sunito, Barry Likumahuwa Project (BLP), Maliq
D’Essentials, Andezzz, Taokombo, Notturno, Ecutez, Bandanaira (Duet antara
vokalis Lea Simanjutak dan pianis Irsa Destiwi) dan Jacket Potato. Sebagian
mereka memasukan unsur pop, electronik, dan soul didalamnya. Unsur
elektronik yang cukup kental memunculkan differensiasi jazz bergenre NuJazz yang
bisa dengar dalam album Parkdrive dan kedua album Andezzz. Kolaborasi dengan
musisi asing bisa kita dengarkan dalam album Taokombo yang diisi Raynedra
Sunito, Phillipe Ciminato, Donny Sundjoyo, dan Ali Akbar Sugiri. Nama terakhir
adalah mantan keyboardist The Groove dan cukup aktif berkolaborasi dengan
musisi jazz dan grup jazz lainnya, sebut saja Parkdrive.
Untuk penyanyi solo jazz, kehadiran Tompi,
Mira Tiara, Andien, Syaharani, Dira Sugandhi cukup memberikan nuansa yang segar
setelah lama tidak mendengar alnuna suara Bertha. Berikutnya adalah penyanyi
solo jazz yang cukup menjanjikan ke depan adalah Citra Scholastika, runner up
Indonsia Idol 2010.
Salah satu tokoh musik
jazz di Indonesia ini adalah Teuku Adifitrian atau lebih dikenal
dengan nama Tompi lahir di Lhokseumawe, Aceh, 22 September1978 berumur 34 tahun adalah penyanyi jazz dan pembawa acara Indonesia. Ia dikenal melalui album
Bali Lounge dan juga solo album-nya.
Lahir dan besar di Lhokseumawe Aceh, karakter vokalnya
dipengaruhi oleh nyanyian tradisional Aceh dan mengaji Al-Qur'an. Selain
menyanyi, dia adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia dan
telah meraih gelar spesialis bedah plastik juga dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2010. Ia merilis albumnya bersama
penyanyi Alda Rizma
Elfariani.
Baginya, bernyanyi bukanlah sebuah alih profesi, melainkan sidejob yang
menyenangkan.
d. Keroncong
Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak
kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di
daerah Kampung Tugu tahun 1661, dan ini merupakan masa evolusi awal
musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun
belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880. Dan
akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir. Tonggak
awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera
menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong).
Keempat tahap tersebut
antara lain :
Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan
pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu
kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu
Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota
Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupa Pentas Gaya Instanbul, yang
mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat
jalur kereta api maupun kapal api. Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita
1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat
India dan Persia. Sebagai selingan, antar adegan maupun pembukaan,
diperdengarkan musik mars, polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong
dikenal pada waktu itu Stambul I, Stambul II, dan Stambull III.
Pada waktu itu lagu Stambul berirama cepat
(sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di mana Gesang menyebut sebagai Keroncong
Cepat, dan berbaur dengan Tanjidor yang asli Betawi. Pada masa ini dikenal
para musisi Indo, dan pemain biola legendaris adalah M. Sagi (perhatikan
rekamanIdris Sardi main biola lagu
Stambul II Jali-jali berdasarkan aransemen dari M. Sagi). Seperti diketahui
bahwa panjang lagu stambul adalah 16 birama, yang terdiri atas:
Stambul I: Lagu ini misalnya Terang Bulan, Potong
Padi, Nina Bobo, Sarinande, O Ina Ni Keke, Bolelebo, dll. dengan struktur
bentuk A - B - A - B atau A - B - C - D (16 birama):
· |I , , , |, , , , |, , , , |V7, , , |
· |, , , , |, , , , |, , , , |I , , , |
· |I7, , , |IV, , , |, , V7, |I , , , |
· |, , , , |V7, , , |, , , , |I , , , ||
Stambul II: Lagu ini misalnya Si Jampang,
Jali-Jali, di mana masuk pada Akord IV sebagai ciri Stambul II dengan struktur
A - B - A - C (16 birama):
· |I . . . |. . . . |. . . . |IV, , , | (tanda . artinya
tacet)
· |, , , , |, , , , |, , V7, |I , , , |
· |, , , , |, , , , |, , , , |V7, , , |
· |, , , , |, , , , |, , , , |I , , , ||
Stambul III: Lagu ini misalnya
Kemayoran, di mana mirip dengan Keroncong Asli sehingga sering salah diucapkan
dengan Kr. Kemayoran, yang seharusnya Stambul III Kemayoran, dengan struktur
Prelude - A - B - Interlude - C - D (16 birama):
· |I , , , |, , , , | Prelude 2 birama
· |, , , , |, , , , |
· |II#, , ,|V7, , , | Modulasi 2 birama
· |, , , , |IV, , , | Interlude 2 birama
· |, , V7, |I , , , |
· |, , , , |V7, , , |
· |, , , , |I , , , ||
Dari periode stambul ini lahir pula di
Makassar bentuk keroncong khas yang dikenal sebagai losquin.
b. Masa Keroncong Abadi
(1920-1960)
Pada masa ini panjang lagu telah berubah
menjadi 32 birama, akibat pengaruh musik pop Amerika yang melanda lantai dansa
di Hotel2 Indonesia pada waktu itu, dengan musisi didominasi dari Filipina (spt
Pablo, Sambayon, dll), dan berakibat juga lagu pada waktu itu telah 32 birama
juga, perhatikan lagu Indonesia Raya (1924) pada waktu itu juga sudah 32
birama. Selanjutnya pusat perkembangan beralih ke Solo dan iramanya juga lebih
lamban (sekitar 80 untuk seperempat nada). Masa ini lahir para musisi Solo spt
Gesang. Lagu Keroncong Abadi terdiri atas:
Langgam Keroncong: Bentuk lagu langgam ada
dua versi. Yang pertama A - A - B - A dengan pengulangan dari bagian A kedua
seperti lagu standar pop: Verse A - Verse A - Bridge B - Verse A, panjang 32
birama. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada
bagian B. Meski sudah memiliki bentuk baku, namun pada perkembangannya irama
ini lebih bebas diekspresikan. Penyanyi serba bisa Hetty Koes
Endang misalnya,
dia sering merekam lagu-lagu non keroncong dan langgam menggunakan irama yang
sama, dan kebanyakan tetap dinamakan langgam. Alur akord-nya sebagai berikut:
· Verse A | V7 , , , |I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , ,
, | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
· Verse A |V7 , , , | I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , ,
, | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
· Bridge B |I7 , , , |IV , , , | IV , V , | I , , , | I , ,
, | II# , , , | II# , , , | V , , ,|
· Verse A |V7 , , , |I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , ,
, | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
Stambul Keroncong: Stambul merupakan jenis
keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir
abad ke-19 hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi
stambul. Nama "stambul" diambil dari Istambul di Turki. Alur akord Stambul
Keroncong adalah sbb.
(tanda - adalah tacet atau iringan tidak
dibunyikan):
· |I - - - | - - - - | - - - - |IV , , , | dibuka
dg broken chord I utk mencari nada
· |IV , , , |IV , , , |IV , V ,|I , , , |
· |I , , , |I , , , |I , , , |V , , , |
· |V , , , |V , , , |V , , , |I , , , |
· |I , , , |I , , , |I , , , |IV , , , | 16 birama
ini pengulangan dari 16 birama pertama atau sama
· |IV , , , |IV , , , |IV , V , |I , , , |
· |I , , , |I , , , |I , , , |V , , , |
· |V , , , |V , , , |V , , , |I , , , |
Keroncong Asli Keroncong asli
memiliki bentuk lagu A - B - B'. Lagu terdiri atas 8 baris, 8 baris x 4 birama
= 32 birama, di mana dibuka dengan PRELUDE 4 birama yang dimainkan secara
instrumental, kemudian disisipi INTERLUDE standar sebanyak 4 birama yang
dimainkan secara instrumental juga. Keroncong asli diawali oleh voorspel atau prelude,
atau intro yang diambil dari baris 7 (B3) mengarah ke
nada/akord awal lagu, yang dilakukan oleh alat musik melodi seperti
seruling/flut, biola, atau gitar; dan tussenspelatau interlude atau intermezzo di
tengah-tengah setelahmodulasi/modulatie/modulation yang standar
untuk semua keroncong asli: Alur akordnya seperti tersusun di bawah ini:
· (A1) | I , , , | I , , , | V , , , | V , , , |
· (A2) |II# , , , | II# , , , | V , , , | modulasi
merupakan ciri keroncong asli sebanyak 4 birama
· |V , , , | V , , , | V , , , |IV , , , | interlude
4 birama untuk semua lagu menjadi standar
· (B1) | IV , , ,| IV , , ,|V7 , , , | I , , , |
· (B2) |I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , I7 , |
· (B3) |IV , V7 , |I , I7 , | IV , V7 , |I , , , |
· (B2) | I , , , | V7 , , , | V7 , , ,| I , , , |
Kadensa Keroncong Kadensa adalah suatu
rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat,
sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup
(sementara) melodi tersebut. Pada Masa Keroncong Abadi dikenal rangkaian
penutup I7-IV-V7-I.
1) Kadensa dengan rangkaian V7-I disebut sebagai Kadensa
Sempurna, karena sempurna menutup rangkaian tersebut dan terasa berhenti
sempurna.
2) Tetapi kalau akord X-V7 menjadi akhir rangaian, maka
disebut Kadensa Tidak Sempurna atau Setengah Kadensa, misalnya
rangkaian Super Tonik - Dominan Septim.
3) Kalau rangkaian harmoni diakhiri pada X-VI, maka disebut Kadensa
Terputus, misalnya Doninan Septim - Submedian.
4) Dalam rangkaian IV-I disebut Kadensa Plagal,
mempunyai sifat sendu seperti kalau kita mengucap "Amin" dalam
sholat.
5) Kadensa Keroncong, khusus dikembangkan dalam musik keroncong,
yaitu rangkaian harmoni I7-IV-V7-I
Gambang Keromong Gambang Keromong
adalah salah satu gaya keroncong yang dikembangkan oleh Etnis Tionghoa (gambang
adalah alat musik bilah kayu seperti marimba, sedangkan keromong adalah istilah
lain dari kempul) yang dikembangkan tahun sekitar 1949 di Jakarta (tanjidor),
namun kemudian berkembang di Semarang (ingat lagu Gambang Semarang - Oey Yok
Siang). Sebenarnya Gambang Keromong yang lahir di Masa Keroncong Abadi
1920-1960 adalah cikal bakal Campursari yang lahir pada Masa Keroncong Modern.
c. Masa Keroncong Modern
(1960-kini)
Perkembangan keroncong masih di daerah Solo
dan sekitarnya, namun muncul berbagai gaya baru yang berbeda dengan Masa
Keroncong Abadi (termasuk musisinya), dan merupakan pembaruan sesuai dengan
lingkungannya.
Mulai Masa keroncong modern (1960-2000) semua
aturan baku (pakem)Musik Keroncong tidak berlaku, karena mengikuti
aturan baku (pakem)Musik Pop yang berlaku universal,
misalnya tangga nada minor, moda pentatonis Jawa/Cina,
rangkaian harmoni diatonik dan kromatik, akord disonan,
sifat politonal atau atonal (pada campursari), tidak megenal
lagi pakem bentuk keroncong asli atau stambul, ada irama nuansa
dangdut(congdut), mulai tahun 1998 musik rap mulai masuk
(Bondan Prakoso), dan lain sebagainya.
1) Langgam Jawa
Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi
musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam
yang dimaksud di sini. Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan
instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan
cello ala kendang), saron, dan adanya bawa atau suluk berupa
introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara
utuh. Tahun 1968 Langgam Jawa berkembang menjadi Campursari.
Umumnya mempunyai struktur lagu pop yaitu A -
A - B - A atau juga A - B - C - D dangan jumlah 32 birama. Lagu Langgam Jawa
yang terkenal di tahun 1958 adalah ciptaan Anjar Any (1936-2008): Yen Ing Tawang
Ana Lintang (Tawang dalam Bahasa
Jawa berarti:
awang-awang, langit, dan makna lain nama suatu desa di Magetan, Kalau
di Langit Ada Bintang). Langgam Jawa menjadi terkenal oleh Waljinah yang pernah sebagai
juara tingkat sekolah SMP di RRI Solo tahun 1958.
2) Keroncong Beat
Dimulai oleh Yayasan Tetap Segar pimpinan
Rudy Pirngadie, di Jakarta pada tahun 1959 dan bisa mengiringi lagu barat pop
(mau melangkah lebih bersifat universal). Pada waktu itu Idris Sardi ikut tur
ke New York World's Fair Amerika
Serikat dengan
biola tahun 1964 dengan maksud mau memperkenalkan lagu pop barat (I left my
heart in San Fransico, pada waktu itu tahun 1964 lagu ini merupakan salah satu
hit di dunia) dengan iringan keroncong beat, namun dia kena denda melanggar hak
cipta akibat tanpa izin.
Dengan Keroncong Beat maka berbagai lagu
(bukan dengan rangkaian harmoni keroncong, termsuk kunci Minor) dapat
dinyanyikan seperti La Paloma, Monalisa, Widuri, Mawar Berduri, dll.
3) Campur Sari
Di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) pada tahun
1968 Manthousmemperkenalkan gabungan
alat gamelan dan musik keroncong, yang kemudian dikenal sebagai Campursari.
Kini daerah Solo, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya, terkenal
sebagai pusat para artis musik campursari. Bahkan Bupati Sukoharjo ikut meramaikan bursa
campursari.
4) Keroncong Koes-Plus
Koes Plus dikenal sebagai
perintis musik rock di Indonesia, pada sekitar tahun 1974 juga berjasa dalam
musik keroncong yang rock. Keroncong Pertemuan adalah Keroncong Koes Plus
dengan struktur bentuk campuran (dalam bahasa Belanda disebut Meng-vorm atau
Inggris Combine form) antara Stambul II dan Keroncong Asli.
Seandainya band rock Indonesia bisa mengikuti
jejak Koes-Plus untuk melestarikan budaya sendiri seperti keroncong, maka
betapa indah musik rock Indonesia dapat ngetop dengan irama kampung halaman,
berarti musik keroncong jangan mati (ucapan Gesang). Mudah-mudahan
Mbah, generasi muda Indonesia dapat melanjutkan musik keroncong .
5) Keroncong Dangdut
(Congdut)
Keroncong dangdut (Congdut) adalah jawaban atas
derasnya pengaruh musik dangdut dalam musik populer
di Indonesia sejak 1980-an. Seiring dengan menguatnya campur sari di pentas
musik populer etnis Jawa, sejumlah musisi, konon dimulai dari Surakarta, memasukkan unsur beatdangdut
ke dalam lagu-lagu langgam Jawa klasik maupun baru. Didi Kempot adalah tokoh utama
gerakan pembaruan ini. Lagu-lagu yang terkenal antara lain Stasiun Balapan,
Sewu Kuto.
6) Masa Kejayaan
Musik Keroncong. Pada Masa Keroncong Modern
adalah Masa Kejayaan Musik Keroncong, di mana terdengar di mana-mana musik
Langgam Jawa, Keroncong Beat, Campursari, koes Plus dan terakhir dengan Congdut
dari Didi Kempot, hingga ke Suriname dan Belanda (2004-2008). Rupa-rupanya ini
merupakan puncak kejayaan Musik Keroncong, sehingga Gesang khawatir bahwa
Keroncong Akan Mati (2008, ucapan beliau sebelum wafat).
d. Masa Keroncong Milenium
(2000-kini)
Walaupun musik keroncong di era millenium
(tahun 2000-an) belum menjadi bagian dari industri musik pop Indonesia, tetapi
beberapa pihak masih mengapresiasi musik keroncong. Kelompok musik Keroncong
Merah Putih[7], kelompok keroncong
berbasis Bandung masih cukup aktif melakukan pertunjukan. Selain itu, Bondan Prakoso dan grupnya Bondan
Prakoso & Fade 2 Black, menciptakan komposisi berjudul "Keroncong
Protol" yang berhasil memadukan musik gaya rap dengan musik latar belakang
irama keroncong. Pada tahun 2008 @ Solo International Keroncong Festival, Harmony Chinese Music Group membuat suasana lain
dengan memasukan unsur alat musik tradisional Tionghoa dan menamainya sebagai
Keroncong Mandarin yaitu memasukan unsur alat musik tradisional Tionghoa dan
menamainya sebagai Keroncong Mandarin .
Salah satu tokoh musik
keroncong yang membuat keroncong menjadi modern dan populer ialah Bondan Prakoso & Fade 2
Black merupakan kolaborasi musikal antara Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan
Fade 2 Black (grup rap beranggotakanTitz, Santoz dan Lezzano).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Musik
merupakan bahasa yang universal yang mampu berbicara dlam berbagai bahasa,
mampu mnyuarakan isi hati para penciptanya dan mencerminkan kebudayaan dari
berbagai macam belahan dunia.
Secara
umum musik juga dapat dikelompokkan menurut kegunaannya, yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga ranah besar, yaitu, musik seni, musik populer dan
musik tradisional.
Musik
Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat
awam. Musik jenis ini juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman
pada saat ini, sehingga sesuai dengan di telinga kebanyakan orang.
Beberapa
genre musik yang termasuk musik populer diantaranya adalah pop, rock, jazz dan
keroncong yang awalnya merupakan musik tradisional tetapi berdasarkan
perkembangan yang dipadukan dengan genre musik populer dapat menjadi sebuah
genre musik yang modern sehingga mulai lebih banyak dikenal dan disukai oleh
masyarakat secara luas.
SARAN
Kami
sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaatkhususnya kepada kami dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Booze magazine. 2011. Sejarah musik keroncong. [online].
boozemagazine.com/corner/.../400-sejarah-musik-keroncong.html.
[19
Oktober 2010]
Wikipedia. 2012.
Keroncong. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Keroncong.
[19
Oktober 2012]
Wikipedia. 2012. Musik
Pop. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Musik_pop.
[19
Oktober 2012]
Wikipedia. 2012. Jazz.
[online]. id.wikipedia.org/wiki/Jazz. [19 Oktober 2012]
Galuh Mulya. 2011.
Sejarah Musik Pop di Dunia. [online].
galuhdmulyanitami.wordpress.com/.../sejarah-musik-pop-di-dunia/.
[19
Oktober 2012]
Adi Cahya Nugraha. 2011.
Sejarah Musik Pop. [online].
adicahyanugraha.blogspot.com/2011/03/sejarah-musik-pop.html.
[19
Oktober 2012]
Wikipedia. 2012. Musik
Populer. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer
[19
Oktober 2012]
Wikipedia. 2012. Michael
Jackson. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Michael Jackson.
[19
Oktober 2012]
Ridho Putra.2011.
Sejarah dan Pengertian Musik rock. [online].Ridho_Putra
2011
[19 Oktober 2012]
Wikipedia. 2012.
PASBand. [online]. id.wikipedia.org/wiki/PAS_Band. [19 Oktober 2012]
Wikipedia. 2012. Tompi.
[online]. id.wikipedia.org/wiki/Tompi. [19 Oktober 2012]
Wikipedia. 2012. Bondan
&Fade2black. [online].
[19
Oktober 2012]
Isran Panjaitan. 2009.
Sejarah Jazz indonesia. [online].
[19
Oktober 2012]
Randi. 2009. Sejarah Musik Pop sejak 1920. [online].
[19 Oktober 2012]
Awindarto. 2012. Perkembangan musik jazz
di Indonesia dari masa ke masa. [online].
http://awindarto.wordpress.com/2012/06/26/perkembangan-musik-jazz-di-indonesia-dari-masa-ke-masa/. [19 Oktober 2012]
No comments:
Post a Comment